Setiap kegiatan
pembelajaran pasti memiliki tujuan akhir yang ingin dicapai. Selama proses
belajar berlangsung, banyak sekali kegiatan siswa yang dapat diamati oleh guru
dan kemudian diberikan penilaian terhadapnya. Tergantung tujuan awal penilaian
yang hendak diperoleh guru. Salah satu hal yang dapat dinilai oleh seorang
pengajar selain aspek kognitif yaitu pada aspek sikap siswa. Setiap individu
memiliki berbagai macam respon terhadap kegiatan belajar yang sedang
diikutinya. Penilaian sikap menjadi sangat penting, hal ini berkaitan dengan
motivasi dan minat peserta didik saat mengikuti kegiatan belajar. Seorang guru
dapat menilai bagaimana motivasi dan minat belajar siswa melalui sikap yang
ditunjukkannya sewaktu kegiatan belajar berlangsung. Cakupan penilaian sikap berdasarkan
kurikulum 2013 ada dua jenis, yaitu sikap spiritual dan sikap sosial.
a.
Sikap
spiritual, penilaian terhadap peserta didik berkaitan dengan iman dan taqwa
b. Sikap
sosial,
penilaian terhadap pembentukan sikap peserta didik yang berakhlak mulia,
mandiri, demokrasi, dan bertanggung jawab.
Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian Sikap
Ada beberapa teknik dan
bentuk instrumen yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian terhadap sikap
peserta didik. Beberapa teknik dan bentuk instrument yang dapat digunakan
diantaranya:
1) Teknik Observasi
Teknik observasi
merupakan teknik penilaian yang menggunakan indera dalam pelaksanaannya dan
dilakukan secara berkelanjutan. Observasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
observasi langsung dan tidak langsung. Observasi langsung adalah pengambilan
data yang dilakukan oleh peneliti secara langsung terhadap obyek yang sedang
diteliti. Observasi tidak langsung merupakan pengambilan data yang dilakukan
melalui pihak ke tiga, seperti halnya teman sejawat atau orang tua. Bentuk
instrumen observasi secara umum berbentuk daftar cek atau skala penilaian.
Pedoman dalam melakukan
observasi secara umum harus memuat pertanyaan yang mengarah kepada sikap dan
perilaku yang terlihat selama kegiatan observasi. Bentuk pertanyaan yang
diajukan pada kegiatan observasi ada dua jenis yaitu pertanyaan positif dan
pertanyaan negatif yang disesuaikan dengan penjabaran sikap pada kompetensi
inti dan kompetensi dasar. Rentang skala hasil pengamatan yang umum digunakan
dalam observasi adalah selalu,
sering, kadang-kadang, tidak pernah,
sangat
baik, baik, cukup baik dan kurang
baik Pengambilan data menggunakan teknik observasi sebaiknya juga dilengkapi
dengan rubrik agar hasil yang diperoleh terarah dan efektif. Beberapa saran
yang dapat dilakukan agar observasi dapat berjalan efektif dan terarah yaitu:
- · Dilakukan dengan tujuan jelas dan direncanakan sebelumnya.
- · Perencanaan mencakup indikator atau aspek yang akan diamati dari suatu proses.
- · Menggunakan pedoman observasi berupa daftar cek atau skala penilaian.
- · Pencatatan dilakukan selekas mungkin.
- · Kesimpulan dibuat setelah program observasi selesai dilaksanakan.
2) Penilaian diri
Penilaian diri merupakan
teknik penilaian untuk mengetahui dan mengungkapkan secara jujur tentang kemampuan
diri yang dimiliki peserta didik. Penggunaan instrument dan panduan penilaian
yang dapat digunakan oleh siswa adalah untuk meminimalisir kemungkinan siswa
menjawab tidak sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Instrumen yang dapat
digunakan dalam melakukan penilaian sikap sama seperti halnya instrument yang
digunakan dalam pengambilan data menggunakan teknik observasi. Skala yang
digunakan dalam penilaian diri adalah skala linkert atau skala semantic
differensial. Skala linkert berfungsi untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi orang pada suatu kelompok. Skala semantic differensial
adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap. Skala semantic
differensial berbentuk interval. Penyusunan lembar penilaian diri setidaknya
memenuhi beberapa kriteria dibawah ini;
- · Pertanyaan tentang pendapat, tanggapan dan sikap, misal : sikap responden terhadap sesuatu hal.
- · Gunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh responden.
- · Usahakan pertanyaan yang jelas dan khusus Hindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pengertian Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti
- · Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden
3) Jurnal
Jurnal merupakan catatan
pendidik yang berupa informasi hasil pengamatan selama melakukan pembelajaran
didalam kelas. Aspek yang hendak diteliti pada penilaian jurnal ini adalah
kekuatan dan kelemahan peserta didik. Kelebihan yang ada pada penilaian jurnal
adalah peristiwa atau kejadian yang ditunjukkan oleh siswa dicatat dengan
segera oleh pengajar. Kelemahan dari penilaian jurnal ini adalah
reliabilitasnya masih dipertanyakan, karena penilaian ini berdasarkan persepsi
pribadi pengajar. Jadi terkadang seorang pengajar masih terbawa rasa emosional
dalam menilai kemampuan dan sikap siswa saat berada dalam kelas. Selain itu,
dalam penilaian jurnal ini seorang dituntut untuk lebih mengenal karakteristik
masing-masing setiap peserta didik yang ada dalam kelas. Hal-hal yang
diperhatikan dalam pembuatan jurnal penilaian siswa diantaranya: Catatan atas
pengamatan harus obyektif Pengamatan dilaksanakan secara selektif, catatan yang
ditulis adalah hal-hal yang berkaitan dengan kompetensi Pencatatan harus segera
dilakukan Pedoman umum penskoran jurnal: Penskoran pada jurnal dapat
menggunakan skala likert Aspek-aspek yang akan diteliti ditentukan oleh guru. Pada masing-masing
aspek, guru menentukan indikator yang diamati. Setiap aspek yang sesuai dengan
indikator yang muncul pada diri peserta didik diberi skor 1, sedangkan yang
tidak muncul diberi skor 0. Jumlahkan skor pada masing-masing aspek. Skor yang
diperoleh pada masing-masing aspek kemudian direratakan Nilai Sangat Baik (SB),
Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) ditentukan dengan cara menghitung rata-rata
skor dan membandingkan dengan kriteria penilaian Dibawah ini merupakan contoh
dalam mengembangkan instrument yang mungkin dapat anda lakukan. Instrumen yang
akan dikembangkan hendaknya mengacu pada indikator yang akan diamati.
0 comments:
Post a Comment